Para ilmuwan di AS telah ’memodifikasi’ kupu-kupu
sehingga tubuhnya mampu memancarkan sinar. Modifikasi genetis yang
dicobakan pada kupu-kupu Afrika itu dilakukan dengan cara memasukkan
dua jenis gen dari ubur-ubur cahaya ke dalam DNA kupu-kupu, sehingga
serangga cantik tersebut memancarkan cahaya hijau di kegelapan.
Adapun percobaan di atas merupakan bagian dari penelitian untuk
mengetahui bagaimana pola hiasan pada sayap kupu-kupu muncul. Sejauh
ini sedikit saja yang diketahui para ilmuwan mengenai dasar-dasar
genetis yang mempengaruhi perbedaan warna dan pola pada sayap kupu-kupu.
"Ini adalah percobaan untuk menemukan gen yang berperan dalam
pembentukan pola dan warna pada kupu-kupu, dan bagaimanan gen itu
berkembang," ujar Dr Antonia Monteiro dari State University of New York
(SUNY), AS.
Dalam penelitiannya, para ilmuwan menggunakan teknik transformasi
gen untuk memasukkan gen penyebab munculnya protein cahaya hijau, ke
dalam telur-telur kupu-kupu Bicyclus anynana dari Afrika. Gen
yang juga memberi cahaya pada ubur-ubur itu dimasukkan dalam
bagian-bagian berbeda pada struktur gen kupu-kupu.
Karena dimasukkan dalam bagian-bagian yang berbeda, maka kelak
kupu-kupu dewasa yang muncul akan memiliki bagian bersinar yang berbeda
pula. Cahaya bisa muncul dari mata, sayap, atau bagian tubuh lain. Nah,
dengan penandaan ini, para ilmuwan dapat menemukan gen apa yang
mempengaruhi pembentukan pola dan warna pada sayap kupu-kupu, dan gen
mana yang mempengaruhi warna mata misalnya.
Pengecoh predator
bbc.co.uk Pola mata pada sayap digunakan untuk mengecoh pemangsa
Menurut Dr Monteiro, pola khusus pada Bicyclus anynana
yang berbentuk seperti bola mata pada ujung sayapnya, merupakan cara
kupu-kupu untuk mengecoh burung dan pemangsa lainnya. Burung biasanya
akan menyerang kepala kupu-kupu, namun bila mereka berhasil ditipu dan
menyerang ujung sayap, maka kupu-kupu masih bisa selamat.
Dr Monteiro yakin kebiasaan pemangsa ini, ikut mempengaruhi adanya
pola mata pada kupu-kupu. Dikatakan juga, faktor lingkungan, seperti
warna daun dan bunga di habitat kupu-kupu barangkali juga berperan
dalam proses pembentukan pola.
Hal yang ingin diketahui Dr Monteiro adalah faktor-faktor lingkungan
apa saja yang memunculkan pola-pola sayap itu. "Kami ingin mengetahui
bagaimana pola dan warna itu muncul," katanya. "Dugaan kami, pola itu
dipengaruhi oleh seleksi seksual, hubungan dengan pemangsa, dan kondisi
lingkungan. Faktor-faktor itulah yang sepertinya menentukan pola
bagaimana yang cocok bagi suatu spesies." (BBC/wsn)