Kompas Cyber Media
Free E-Mail | Chat | Ad Info | About Us | Contact Us
Sains & Teknologi
  Teknologi Informasi
  Internet
  Hardware
  Sains
  Feature

Rubrik
  Hiburan
  Kesehatan
  Metropolitan
  Makan & Plesiran
  Nasional
  Olah Raga
  Otomotif
  Saham & Pasar Uang
  Sains & Teknologi
  Selular
  Wanita
Komunitas
Kolom
Surat Kabar
Majalah
Radio
CARI
Updated: Jumat, 01 Juli 2005, 13:53 WIB SAINS & TEKNOLOGI


 


Titik Putih Menggoda Kupu-kupu Betina

Jakarta, Jumat

 
Kirim Teman | Print Artikel
ist.
Bicyclus anynana jantan merayu betina agar dipilih sebagai pasangan kawin dengan pupil (titik puith di tengah ornamen menyerupai mata) pada sayapnya yang mungkin memantulkan sinar UV.

Kupu-kupu betina lebih memilih pasangan kawinnya yang memiliki pupil alias titik putih pada sayapnya. Kupu-kupu betina tertarik pada kilauan cahaya yang dihasilkan dari pantulan cahaya ultraviolet oleh pupil, lingkaran putih yang berada di pusat ornamen berbentuk lingkaran di sayap. Sebaliknya bentuk ornamen sayap, warna, dan ukurannya tidak terlalu dipedulikan.

Demikian hasil penelitian yang dilakukan oleh para ahli biologi di University at Buffalo (UB), The State University of New York dan didanai oleh National Science Foundation. Penelitian ini dipublikasikan secara online di Proceedings of the Royal Society B : Biological Sciences edisi 29 Juni.

Sebelumnya, para peneliti menduga bahwa kupu-kupu betina tertarik pada lawan jenisnya berdasarkan ukuran ornamen menyerupai mata tersebut. Sehingga, penelitian dilakukan untuk mempelajari pengaruh ornamen pada sayap kupu-kupu dari spesies Bicyclus anynana yang berasal dari Afrika.

Menurut para peneliti di UB, warna yang mencolok dan bentuk fisik yang berbeda seringkali unggul dalam seleksi kawin di kehidupan liar.

"Kami selalu berpikir bahwa sesuatu yang besar atau indah akan unggul," kata Kendra Robertson, peneliti lain yang memperoleh gelar masternya di Departement of Biological Sciences di UB College of Arts and Sciences. Tapi, penelitian terhadap spesies ini menunjukkan hasil sebaliknya.

"Inilah penelitian awal yang memperlihatkan bahwa bentuk bagian yang kecil tenyata lebih menentukan pemilihan pasangan kawin," kata Antonia Monteiro, Ph.D., asisten profesor ilmu biologi yang terlibat dalam penelitian ini.

Untuk melakukan pengujian, Robertson membuat 12 variasi ukuran dan bentuk mata pada bagian dorsal (sayap atas) dan ventral (sayap bawah) kupu-kupu jantan. Kemudian mempelajari bagaimana pengaruhnya terhadap pemilihan kawin.

"Sangat mudah untuk mengubah ukuran, komposisi warna dan bentuknya, dan kami menggunakan proses seleksi buatan," kata Monteiro. Dalam spesies ini, kupu-kupu betina yang menentukan dasar pilihan dengan siapa akan kawin.

Para peneliti UB mengubah pola pada sayap dengan mengecat sayap atau membandingkan jantan yang memiliki ukuran dan warna yang berbeda.Kemudian, mereka menguji ketertarikan kupu-kupu betina terhadap ukuran sayap, ukuran ornamen mata, banyaknya ornamen mata di sayap, warna mata dan pupil, serta pantulan pupil.

Ternyata, tidak ada variasi para bagian ventral yang mempengaruhi pilihan betina. Sehingga dapat disimpulkan bahwa bagian ventral tidak mendasari pemilihan. "Pertanyaannya kemudian adalah, mengapa perilaku populasi ini tidak berubah dengan berbagai variasi tersebut? Lalu apa yang mendorong proses seleksi?"

Ketika para peneliti mengubah pupil yang berwarna putih di bagian dorsal dengan cat hitam, ternyata peluang jantan untuk dipilih turun dengan rasio 2:1. Hal ini menunjukkan secara jelas bahwa kupu-kupu betina lebih suka pupil berwarna putih. Meskipun demikian, pupil yang besar hingga dua kali lipat dari biasanya tidak lebih disukai betina. Pengaruh yang lebih kuat diberikan oleh bentuk pupil yang bergaris tengah antara 0,5 - 1 milimeter.

Untuk mempelajari lebih jauh lagi, para peneliti mewarnai pupil berwarna putih sehingga warnanya lebih pudar dan menurunkan kemampuan memantulkan sinar ultraviolet (UV) dari cahaya matahari.

"Ketika tidak ada pantulan UV, atau kupu-kupu tidak dapat melihat, kupu-kupu betina terlihat enggan mendekati kupu-kupu jantan," kata Monteiro. "Seleksi berdasarkan pantulan sinar UV lebih menentukan daripada ukuran pupil," katanya.

Alasan yang dapat menerangkan hal ini sangat rumit. Tapi, Robertson mengatakan bahwa pantulan UV mungkin menentukan rangsangan photic, efek cahaya selama proses kawin. "Ketika jantan mendekati dan mulai merayu kupu-kupu betina dengan membuka dan menutup sayapnya terus menerus sehingga pupil dapat dilihat kupu-kupu betina," katanya menerangkan.

"Kami percaya bahwa tujuan kupu-kupu jantan mengepak-kepakkan sayap adalah untuk menyebarkan feromon (hormon kawin) ke antena betina, dan merangsangnya secara visual. Betina terlihat sangat sensistif terhadap rayuan ini, yang mungkin saja ia lihat sebagai kilauan cahaya yang indah."

"Tapi kami masih belum mengetahui, apa yang menyebabkan kupu-kupu betina memilih pupil yang relatif kecil dibandingkan dengan pupil yang lebih besar karena seharusnya pupil besar menghasilkan pantulan UV yang lebih banyak," lanjutnya.

Oleh karena itu, selanjutnya para peneliti akan mempelajari ketertarikan kupu-kupu jantan kepada betina yang juga memiliki ornamen yang serupa. Tujuannya mengetahui kemungkinan kupu-kupu jantan juga melakukan pengamatan terhadap kupu-kupu betina. Sebab, kupu-kupu betina biasanya menutup sayapnya saat istirahat sehingga tidak memperlihatkan ornamennya.


Sumber: sciencedaily.com
Penulis: Wah

Berita Lain

01/07/2005, 13:47 wib
Misteri Di Balik Bagaimana Es Mencair
01/07/2005, 11:25 wib
Discovery akan Diluncurkan 13 Juli 2005
30/06/2005, 21:58 wib
Hipnotis Atasi Konflik di Otak


 

 

 

 

 

 

 

 




Agenda Acara - Televisi - Bentara Budaya - Kata Mutiara

Saham & Pasar Uang - Hiburan - Kesehatan - Nasional - Metropolitan - Olah Raga - Sains & Teknologi
KOMUNITAS: Berita Duka - Feng Shui - Horoskop - Iklan Mini - Karier - Kata Mutiara - Kontak Jodoh - News By Email - Pasang Iklan - Property - Seremonia - Surat Pembaca - Toko Buku KOLOM: Sarapan Pagi - Features - Berita Foto


Dapatkan berita KCM melalui: SMS - WAP/GPRS
Tampilan terbaik dengan browser IE 5,5 atau lebih
Design By KCM Copyright @ PT. Kompas Cyber Media